Senin, 02 Agustus 2010

Situs Porno di Gedung DPR

Setelah aksi artis senior Pong Harjatmo, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kini diserang hacker (pembajak). Situs porno bergentayangan di dua unit komputer yang memberikan layanan kios informasi di gedung wakil rakyat yang terhormat.

Koneksi internet pada layanan kios informasi di lingkungan gedung DPR itu hanya berjaringan internal. Jadi pelaku diduga kuat melakukan kejahatannya itu langsung secara fisik datang ke gedung DPR.

Sekretariat Jenderal DPR berjanji akan menyelidiki rekaman CCTV yang dipasang di Gedung DPR, untuk mengusut tuntas insiden munculnya gambar-gambar porno di gedung dewan yang telah mengesahkan UU Pornografi itu.

Hingga kini, Sekretariat Jenderal DPR belum mengetahui pembajak dua unit layanan kios informasi di lingkungan gedung. Investigasi yang dilakukan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR pun belum membuahkan hasil.

"Belum. Kami akan melakukan evaluasi dan memeriksa rekaman CCTV," kata Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh, Jakarta.

Modus yang dilakukan pelaku adalah menutup selancar internet milik Internet Explorer (IE). Padahal, selancar IE itu sudah diprogram oleh Sekretariat Jenderal DPR untuk memblokir situs mesum. Dan hanya menampilkan situs resmi DPR.

"Tapi kalau browser IE itu ditutup, dan (pelaku) kemudian mengklik atau membuka IE baru atau firefox yang ada di belakang layar, maka ia bisa membuka situs lain selain DPR," kata Andi Mardinsyah, staf Bidang IT di Pusat Pengkajian dan Pengendalian Data dan Informasi (P3DI).

Bila itu yang terjadi, maka Nining dan P3DI menduga bahwa pelaku pembajakan bisa saja siapapun yang menggunakan kios informasi di lobi Gedung Nusantara III itu.

Alhasil, gambar-gambar porno itu ternyata muncul begitu saja tanpa diklik terlebih dahulu oleh siapapun. Gambar-gambar porno itu pun tidak muncul secara serempak di dua layar kios informasi.

Gambar porno di layar kios informasi kedua baru muncul beberapa saat secara mendadak, setelah gambar porno di layar kios informasi pertama telah hilang dengan sendirinya.

Dengan demikian, tidak mungkin gambar-gambar porno itu dibuka langsung oleh seseorang yang berada di depan kios informasi yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar