Senin, 31 Oktober 2011

Tarif Baru di Salon Johnny Andrean School & Training

Treatment
Gunting Blow 10rb
Cuci Blow 11rb
Creambath Blow 16rb (kalo tambah vitamin 27rb)
Hair Spa Blow 22rb
Hair Mask Blow 22rb
Hair Refresh Blow 24rb
Make Up 20rb
Refleksi 20rb
Hand Spa Refleksi 13rb
Back Therapy 20rb
Manicure 22rb
Pedicure 23rb

Services
Wave Spa Blow 75rb
Keriting Blow 27rb
Bonding Blow 94rb
Smoothing 149rb
Coloring Blow 56rb
Toning Blow 56rb

Untuk pewarnaan dan pelurusan rambut, harga disesuaikan dengan panjang rambut. Misalnya nih ya, rambutku yang panjangnya sekitar 35 senti, waktu mau diwarna kena sekitar 200-300rb. Jadi sesuaikan harga dengan rambut ya. Kalau untuk creambath en blow variasi sih, kayaknya ga masalah ya rambutnya mo sepanjang apa. Ini tarif baru di Johnny Andrean School & Training Plasa Surabaya. Monggo dicoba . .

Sabtu, 30 Juli 2011

Berdayakan Bekas Teh Celup

Well, ladies. Sebenernya nih aku uda pernah bahas tentang hal ini sebelumnya. Tapi karena lagi mood, aku bahas lagi aja yaa.
Ladies pernah gg ngerasa sayang waktu ngebuang bekas teh celup yang baru sekali pakai? Pasti pernah kan. Iya kan? Iya donk. Iyalaah. Nah, kalo ladies sayang bekas teh celup itu dibuang gitu aja, berdayakan donk ladies. Gimana caranya? Caranya gampang banget kok.

Bekas teh celup yang udah dingin bisa dipakai sebagai masker instan untuk wajah dan mata. Caranya, tempel bekas teh celup yang udah dingin itu langsung ke mata and usapkan ke wajah. Diemin selama beberapa saat. Lalu bilas dengan air. Pasti deh rasanya adem banget. Nah, jadinya bekas teh celup itu nggak sayang kan. Ladies bisa nikmatin minumannya sekaligus merawat diri tuh. Biar tambah cantik  kulitnya =D

Kamis, 28 Juli 2011

Konvergensi IFRS


AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA
Generally Accepted Accounting in Indonesia

Ahmad Kholid Halimi
Departemen Ilmu Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jember

Abstrak
Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Amerika Serikat, dikenal istilah prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat atau United States Generally Accepted Accounting Principles, adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah Amerika Serikat. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain. Oleh karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di Amerika Serikat, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum disana. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor dalam laporannya akan mengungkapkan apakah laporan keuangan yang diaudit telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika atau tidak. Standar yang berlaku di Amerika ini disebut juga dengan rule-based. Di sisi lain, ada pula priciple-based, yaitu standar yang memberi keunggulan dalam hal memungkinkan manajer memilih perlakuan akuntansi yang merefleksikan transaksi atau kejadian ekonomi yang mendasarinya, meskipun hal sebaliknya dapat terjadi. Standar berbasis prinsip memungkinkan manajer, anggota komite audit, dan auditor menerapkan judgment profesionalnya untuk lebih fokus pada merefleksi kejadian atau transaksi ekonomi secara substansial, tidak sekedar melaporkan transaksi atau kejadian ekonomi sesuai dengan standar. Di Indonesia standar yang digunakan adalah principle-based. Makalah ini disusun untuk mengetahui mengapa Indonesia cenderung menggunakan model principle-based dalam praktik akuntansi dan keuangannya.
Keyword: United States Generally Accepted Accounting Standard, rule-based, principle-based
Pendahuluan
United States Generally Accepted Accounting Principles, adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah United States atau Amerika Serikat. IFRS, International Financial Reporting Standards, adalah standar dasar, pengertian dan kerangka kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional, International Accounting Standards Board (IASB).
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional, Internasional Accounting Standards Committee (IASC). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
RULE-BASED STANDARD dan PRINCIPLE-BASED STANDARD
Selama ini terdapat anggapan bahwa standar akuntansi yang berlaku di Amerika merupakan rule-based, dan IFRS adalah principle-based. Nelson (2003) mendefinisi aturan (rules) meliputi kriteria spesifik, bright line thresholds, contoh-contoh, pembatasan skopa, perkecualian, petunjuk implementasi. AAA Financial Accounting Standard Committee (2003) mengkarakteristikkan standar sebagai sebuah kontinum yaitu rigid (more rules) pada satu titik, dan fleksible (more concept or principle) pada titik lain. AAA Financial Accounting Standard Committee (2003) juga memberikan ilustrasi standar yang more rules dengan pernyataan  “Annual depreciation expense for all assets is to be 10 percent of the original cost of asset until the asset fully depreciated “, dan standar yang more principles dengan pernyataan ” Depreciation expense for the reporting period should reflect the decline in the economic value of the asset over the period“.
Berdasar ilustrasi di atas, standar yang memiliki aturan lebih banyak tidak meninggalkan ruang untuk judgment mengenai jumlah biaya depresiasi. Standar semacam ini akan meningkatkan konsistensi dan keterbandingan antar perusahaan dan antar waktu, namun di sisi lain mungkin kurang relevan karena ketidakmampuan standar merefleksi kejadian ekonomi entitas yang berbeda antar perusahaan dan antar waktu. Sebaliknya pada ekstrim kanan, standar mensyaratkan penerapan judgment dan keahlian professional baik oleh manajer maupun auditor dalam menentukan depresiasi asset yang paling merefleksi kondisi perusahaan. Standar semacam ini konsisten dengan tujuan pelaporan keuangan untuk dapat menggambarkan kejadian yang sesungguhnya di perusahaan, namun terlalu mahal untuk diterapkan dan menurunkan komparabilitas antar perusahaan dan antar tahun. Jadi, sebenarnya tidak ada standar yang berada pada titik ekstrim garis kontinum. Standar akan berisi kombinasi prinsip dan aturan, hanya saja ada standar yang memiliki aturan lebih banyak dibanding standar yang lain sehingga orang menyebutnya sebagai rule-based.
Beberapa penulis mengidentifikasi beberapa kos dan manfaat dari rules-based dan principles-based standard. Standar yang detail memiliki beberapa manfaat. Schipper (2003) mengidentifikasi manfaat dari standar yang detail, yaitu (1) meningkatkan komparabilitas, (2) meningkatkan verifiabilitas (konsensus antar pengukur), (3) mengurangi kemungkinan perselisihan mengenai suatu perlakuan akuntansi, dan (4) mengurangi risiko litigasi. Namun, standar yang detail juga bukan tanpa kos. Standar yang detail tidak dapat memenuhi tantangan perubahan kondisi keuangan yang kompleks dan cepat dan sering menyediakan benchmark untuk menentukan kesesuaian dengan aturan (form) tapi tidak merefleksi kejadian ekonomi yang mendasarinya secara substansial (Finnerty 1988, dalam AAA Financial Accounting Standard Committee, 2003). Standar yang detail juga menyediakan insentif bagi manajemen untuk menstrukturkan transaksi sesuai hasil yang diharapkan berdasarkan aturan dalam standar. Auditorpun menjadi lebih sulit untuk menolak manipulasi yang dilakukan oleh manajemen ketika ada aturan detail yang menjustifikasinya.
Standar berbasis prinsip memberi keunggulan dalam hal memungkinkan manajer memilih perlakuan akuntansi yang merefleksikan transaksi atau kejadian ekonomi yang mendasarinya, meskipun hal sebaliknya dapat terjadi. Standar berbasis prinsip memungkinkan manajer, anggota komite audit, dan auditor menerapkan judgment profesionalnya untuk lebih fokus pada merefleksi kejadian atau transaksi ekonomi secara substansial, tidak sekedar melaporkan transaksi atau kejadian ekonomi sesuai dengan standar.

bersambung . .  .

Rabu, 27 Juli 2011

Sistematika Proposal Penelitian

Proposal penelitian merupakan rancangan penelitian yang berfungsi sebagai pedoman yang berisi petunjuk  atau langkag-langkah dalam melakukan penelitian. Penelitian berawal dari adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang sedang terjadi. Masalah itu muncul dalam bentuk ruang (tempat) dan waktu. Rancangan penelitian selayaknya disusun secara sistematis dan logis sehingga memudahkan peneliti untuk mengikuti langkah-langkahnya. Berikut sistematika susunan proposal penelitian. Semoga bermanfaat.



Proposal Penelitian Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
   A. Latar Belakang Masalah
   B. Identifikasi Masalah
   C. Batasan Masalah
   D. Rumusan Masalah
   E. Tujuan Penelitian
   F. Kegunaan Hasil Penelitian
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
   A.  Deskripsi Teori
   B.  Kerangka Berfikir
   C.  Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
   A.  Metode
   B.  Populasi dan Sampel
   C.  Instrumen Penelitian
   D.  Teknik Pengumpulan Data
   E.  Teknik Analisa Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
  A. Organisasi Penelitian
  B.  Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Proposal Penelitian Kualitatif
I. PENDAHULUAN
   A.  LBM
   B.  Fokus Penelitian
   C.  Rumusan Masalah
   D.  Tujuan Penelitian
   E.  Manfaat Penelitian
II. STUDI KEPUSTAKAAN
   A.  .........
   B.  .........
   C.  ........
III. PROSEDUR PENELITIAN
   A.  Metode dan alasan menggunakan metode tersebut
   B.  Tempat Penelitian
   C.  Instrumen Penelitian
   D.  Sampel Sumber Data
   E.  Teknik Pengumpulan Data
   F.  Teknik Analisa Data
   G.  Rencana Pengujian Keabsahan Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
   A.  Organisasi Penelitian
   B.  Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Lagi, Kekerasan terhadap Awak Media

Tadi pagi, waktu saya bersih-bersih sambil nonton tivi, eh malah denger berita tentang Raul Lemos. Kejadiannya bermula di airport. Konon katanya nih ya, dia dilaporkan awak media 'gossip' atas tuduhan melakukan kekerasan. Kekerasan macam apa masih belum jelas juga sih. Kalau menurut pengakuan Krisdayanti, Raul belum sampai melakukan kekerasan, masih dalam batas 'akan'. Memang, kasus ini sudah sampai ke polisi dan akan terus dikembangkan. Pihak Raul juga berinisiatif mengikuti alur saja. Meski demikian, Raul-Krisdayanti sudah meminta maaf.
Memang, masalah ini masih belum jelas. Saya juga tidak terlalu tertarik terhadap berita kekerasan awak media. Kenapa? Karena menurut saya, kadang wartawan juga terlalu melebih-lebihkan dan tidak memandang kejadian tersebut dari sisi orang lain. Jadinya mereka seperti memakai kacamata kuda. Sejatinya kekerasan bukan hal yang baik, saya setuju sekali. Tapi disisi lain, hiperbola juga tak baik. Sekarang coba kita amati lagi kasus Raul tadi. Saat itu mereka sedang di airport. Mereka pasti lelah dan ingin cepat istirahat, bukannya diburu dan diberondong pertanyaan yang mungkin saat itu, terasa jemu untuk menanggapi. Apalagi kondisi Krisdayanti sedang hamil. Dia pasti ingin istirahat, menginginkan kedamaian. Dan Raul, sebagai suami, berusaha melindungi istrinya dengan cara yang salah.
Sebaiknya disini media 'gossip' yang melaporkan dan Raul sama-sama intropeksi. Raul Lemos yang mempersunting seorang diva seharusnya siap dengan segala resiko. Dan kesiapannya itu selayaknya dibuktikan melalui perbuatannya, misalnya dengan lebih menahan emosi dan bersabar menghadapi media. Di sisi lain, media  sebagai pihak yang selalu memburu berita memang telah membesarkan nama Krisdayanti, tetapi apakah lantas itu dijadikan acuan untuk menghilangkan rasa sosial terhadap satu sama lain? Seharusnya media juga punya rasa tenggang rasa. Saya tidak tahu bagaimana detil aturan pers, apakah memang telah mengatur media 'gossip' atau media 'selebrita' mungkin lebih tepatnya. Kekerasan memang hal besar. Tapi bukankah konon katanya kekerasan itu tidak sampai dilakukan? Bukankah sebenarnya pihak Krisdayanti juga bisa melaporkan awak media bersangkutan atas tuduhan mengganggu ketentraman orang lain? Apakah memang sebaiknya media 'gossip' harus diminimalisir? Bagaimana sebenarnya sistem hukum di Indonesia ini? Bukankah hal ini bisa dianalogikan dengan maling ayam yang diseret ke meja hijau? Apakah ini akibat dari 'rule-based' aturan hukum di Indonesia?
Wallahua'lam bisshowwab . .

We are Family

Profil
Movie: We are Family
Language: Hindi, English
Directed: Karan Johar
SPE Film India Pvt. Ltd and Dharma Production Pvt. Ltd
Columbia Pictures - Sony Entertain

Cast
Kajol
Kareena Kapoor
Arjun Rampal

This time, I wanna suggest you a female movie. Why I said so? Because . .  saya termehek-mehek lihatnya. Huaaa! Jadi ladies, begini ceritanya.
Maya, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak: Aleya, Ankush dan Anjali. Dia telah menceraikan suaminya, Aman, karena pada akhirnya ia merasa tidak sanggup untuk terus hidup bersama Aman. Aman adalah seorang fotografer. Kini Aman telah menemukan Shreya, pujaan hati yang benar-benar membuatnya merasa nyaman. Berbeda dengan Maya yang seorang ibu rumah tangga, Shreya adalah seorang wanita karir. Dia adalah seorang desainer muda yang namanya patut diperhitungkan. Maya mendidik ketiga anaknya dengan sangat baik. Saking baiknya, dia jadi terlalu ketat dan kolot. Meskipun begitu, ketiga anaknya sangat mencintainya.
Aman sangat ingin meminang Shreya dan mengenalkannya pada ketiga anaknya. Sayangnya, ketiga anaknya tidak menyukai Shreya dan menganggap Shreya penyihir jahat yang akan mengambil kebahagiaan keluarganya. Aman - Aleya - Ankush - Anjali sangat mencintai satu sama lain. Aman tak dapat hidup tanpa mereka. Tapi dia juga tak dapat hidup tanpa Shreya. Maya pun tidak mendukung Aman untuk mengenalkan malaikat-malaikat kecilnya pada Shreya dan memintanya untuk menjauhkan Shreya dari mereka. Aman benar-benar dilema.
Ketika disuatu waktu Shreya sudah mulai dekat dengan anak-anaknya,Aman malah memutuskan hubungan dengannya dan lebih memilih untuk kembali pada Maya. Dan Maya, ajaibnya, justru ingin mendekatkan keluarganya dengan Shreya. Apa sebenarnya yang terjadi? Wew, tonton filmnya yaa. Pasti deh ladies bakalan termehek-mehek kayak saya. Hiks hiks . . One of Indian best movie, ever.

Standar Akuntansi: Rule-based Accounting Standard dan Principle-based Accounting Standard


Hmm, sebenernya kasus ini menyimpang banget dari departemenku. Tapi, gara-gara bantuin si bonsai ngerjain papernya, aku jadi ngeh sama issue yang satu ini. So, I wanna share this wit u guys. Have fun! ^.^
Standar Akuntansi Keuangan merupakan sistem aturan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Standar akuntansi keuangan yang digunakan tiap negara berbeda satu dengan yang lainnya. Di dunia ini, basically ada 2 standar keuangan, rule-based accounting standard dan principle-based accounting standard. Sesuai dengan namanya, rule-based accounting standard cenderung berisi aturan-aturan yang mendefinisi tiap hal. Karena tiap hal sampe yang terinci pun diatur, rule-based ini jadi memiliki celah. Sedangkan principle-based accounting standard hanya berisi prinsip yang nantinya diaplikasikan dalam berbagai hal. Misalnya, aturan: JAGA KEBERSIHAN. Aturan ini merupakan prinsip. Dan pengaplikasiannya bisa dikira-kira dan disesuaikan sendiri oleh individu, dalam hal ini akuntan. Akuntan dituntut untuk memiliki sense akuntansi yang baik sehingga memiliki professional judgement (pertimbangan professional) yang baik pula. Maka pengaplikasian aturan menjadi: kita harus menjaga kebersihan diri, kita tidak boleh membuang sampah sembarangan, dsb.  Bandingkan dengan rule-based. Dalam rule-based, bentuk aturan prinsip JAGA KEBERSIHAN akan dikodifikasikan secara lebih spesifik seperti.
  1. Mandi 3 kali sehari.Celahnya: mandi 3 kali sehari tidak pakai sabun tidak apa-apa. Karena ada celah inilah maka akan timbul aturan baru: Mandi pakai sabun.
  2. Cuci tangan sebelum makan
  3. Buang sampah pada tempatnya
Nah, sebenarnya dari aturan-aturan itu bisa ditarik satu kesimpulan saja: JAGA KEBERSIHAN. Karena itu rule-based accounting standard menjadi lebih rumit dan terdapat celah dalam setiap aturannya, sehingga akan dibuat aturan baru untuk menutupi celah itu. Di sisi lain, rule-based lebih mudah diaplikasikan dan tidak menimbulkan kebingungan karena aturannya sudah jelas. Sedangkan principle-based, tidak dipengkiri, membutuhkan lebih banyak kompetensi dan professional judgement. Dalam kondisi tidakadanya petunjuk, principle-based akan menimbulkan ketidakakuratan dan ketidakkonsistensian informasi.

Selasa, 26 Juli 2011

Super Hap

Profil
Movie: Super Hap
Thai: Super แหบ-แสบ-สะบัด (Super Hap Saep Sa-Bat)
Director: Pisuth Praesaeng-Iam
Release Date: December 25, 2008
Runtime: 90 min.
Language: Thai
Country: Thailand
Cast
Rattapoom Tokongsub
Kietisak Udomnak
Achita Sik-kamana
Noawarat Yuktanund
Sripan Cheunchombul

Super Hap, Super Star. Hmm, baru nonton niih film ini. Padahal keluaran 2008 looh. Ah ketinggalan jaman gue. Well, biar kalian ga ketinggalan jaman juga nih, aku kasih dikit gambaran filmnya yuaa. Cekidot!
Film ini menceritakan dua orang sahabat, Tom dan Teung, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang bener-bener menonjol. Bagaikan bumi dan langit deeh. Tom, si tampan berkulit putih dengan postur tinggi dan jago nge-dance. Sayang, suaranya sengau dan terdengar seperti banci. Sahabatnya, Teung, berbeda 180 derajat dengan Tom. Teung berkulit hitam dan berpostur pendek. Gendut pula. Tetapi Teung dikaruniai suara yang indah dan jago bermusik, bahkan menciptakan lagu. Berawal dari lagu ciptaan Teung inilah akhirnya Tom melejit dan sukses menjadi superstar. Bagaimana bisa lagu ciptaan Teung membawa Tom yang suaranya sengau menjadi seorang superstar? Penasaran? Ini neh aku kasih link lagunya.


Ini neeh liriknya. Enjoy! ^_^

koey mai, ter koey mai, koey pen ru plao,
tee mun juju gor ngao, pror kid-tung krai suk kon,
koey mai, ter koey mai, koey pen ru plao,
chop pai ab ab ruk kao, ruk pieng kon diew tung pee,

dai tae ohm pa-num yang nee ruey pai mun mai dee tao rai,
tae gor mee pieng wi-tee diew, yak hai ter dai long tum doo

touch my heart, touch my heart,
ter ja roo wa chan roo suek yang rai,
touch my heart,touch my heart,
ter ja roo barng ru plao,
wa chan mun ruk ter (mak tao rai)