Sabtu, 03 Juli 2010

Lima Alasan Utama Berhenti Merokok

Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok telah menjadi gaya hidup bagi banyak pria dan wanita, bahkan termasuk anak-anak dan kaum remaja. Kebiasaan merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari gangguan pernapasan hingga kanker. Meski menyadari bahaya merokok, orang-orang di seluruh dunia masih terus mengisap belasan milyar batang rokok setiap harinya.

Jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di dunia. Jumlah perokok di negara-negara berkembang jauh lebih banyak dibanding jumlah perokok di negara maju. Angka yang sangat memprihatinkan mengingat akibat buruk dari merokok baru akan dirasakan dalam jangka panjang.

Kandungan Sebatang Rokok
Zat apa saja yang terdapat dalam sebatang rokok? Nikotin merupakan zat utama yang terdapat pada rokok. Namun, lebih dari 700 jenis bahan kimia tambahan kemungkinan digunakan oleh perusahaan rokok untuk menambah kenikmatan merokok. Beberapa bahan bahkan begitu beracun sehingga beberapa pabrik rokok besar biasanya akan memiliki standar yang tinggi untuk membuang bahan-bahan beracun yang sangat berbahaya tersebut.

Perokok pasif bisa mendapat dampak negatif yang lebih mengerikan jika asap rokok dihirup mereka.Selain itu, asap rokok mengandung 4.000 zat kimia, termasuk arsenik, aseton, butan, karbon monoksida, dan sianida. Asap rokok yang dihirup oleh perokok maupun perokok pasif akan menganduk 43 zat yang diketahui menyebabkan kanker. Itu sebabnya bagi perokok pasif bisa mendapat dampak negatif yang lebih mengerikan jika asap rokok dihirup mereka.


Bahaya Rokok
Apa saja akibat buruk dari gaya hidup yang merusak kesehatan ini? Apa saja penyakit yang disebabkan karena merokok? Berikut ini beberapa penyakit dan dampak negatif yang disebabkan karena merokok:

1.Penyakit Jantung
Rokok juga merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung. Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah nikotin tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung. Karena beberapa dari rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada rokok yang tidak menggunakan filter.

Nikotin yang dikandung dalam sebatang rokok bisa membuat jantung Anda berdebar lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan tubuh Anda akan oksigen. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang beracun. Zat beracun ini berjalan menuju aliran darah dan sebenarnya menghalangi aliran oksigen ke jantung dan ke organ-organ penting lainnya. Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah sehingga lebih memperlambat lagi aliran oksigen. Itu sebabnya para perokok memiliki risiko terkena penyakit jantung yang sangat tinggi.

2. Kanker Paru-Paru
Asap rokok dari tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Asap yang diisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-paru. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok. Penyebaran kanker paru-paru dalam tubuh terjadi secara senyap hingga menjadi stadium yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-paru membunuh dengan cepat.

3. Emfisema
Perokok berat yang sudah bertahun-tahun akan mengalami emfisema. Emfisema merupakan penyakit yang secara bertahap akan membuat paru-paru kehilangan elastisitasnya. Jika paru-paru kehilangan keelastikannya, maka akan sulit untuk mengeluarkan udara kotor. Tanda-tandanya adalah mulai mengalami kesulitan bernapas pada pagi dan malam hari. Lalu mudah terengah-engah. Tanda lainnya adalah sering mengalami flu berat, disertai dengan batuk yang berat, dan mungkin dengan bronkhitis kronis. Batuknya sering kali tidak berhenti dan menjadi kronis.

4. Lebih Cepat Tua
Hasil penelitian terhadap para perokok menunjukkan bahwa wajah para perokok pria maupun wanita lebih cepat keriput dibandingkan mereka yang tidak merokok. Proses penuaan dini tersebut meningkat sesuai dengan kebiasaan dan jumlah batang rokok yang dihisap. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa para perokok berat memiliki keriput pada kulit hampir lima kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Bahkan proses penuaan dini sudah dimulai bagi para remaja yang merokok seperti kulit keriput, gigi menguning, dan nafas tak sedap.

5. Kerusakan Tubuh
Dampak negatif merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, jantung, dan saluran pernapasan. Kebiasaan merokok menurut penelitian bisa merusak jaringan tubuh lainnya. Belasan penyakit yang berkaitan dengan penggunaan tembakau bahkan mencakup pneumonia (radang paru-paru), penyakit gusi, leukemia, katarak, kanker ginjal, kanker serviks, dan sakit pada pankreas. Penyebabnya karena racun dari asap rokok menyebar ke mana-mana melalui aliran darah. Merokok dapat mengakibatkan penyakit di hampir setiap organ tubuh.

Mengapa Berhenti Merokok?
Apakah Anda menyadari bahaya merokok? Akibat merokok terhadap kesehatan tubuh benar-benar merugikan. Menurut statistik, di seluruh dunia, jumlah perokok yang meninggal karena penyakit akibat merokok berjumlah hampir tiga kali jumlah orang yang meninggal karena alkohol dan narkoba. Bahkan jumlah perokok yang meninggal karena penyakit tersebut berjumlah enam kali lipat dibandingkan karena kecelakaan mobil. Selain itu, usia perokok biasanya 13 hingga 14 tahun lebih pendek daripada orang yang tidak merokok.

Setelah membaca fakta-fakta ini, apakah Anda akan menjadi seperti perokok yang meskipun telah membaca begitu banyak fakta mengerikan sehubungan dengan merokok kemudian memutuskan untuk berhenti membaca artikel tersebut? Atau Anda berani mengatakan tidak kepada rokok?

Read more: http://doktersehat.com/2010/04/20/lima-alasan-utama-berhenti-merokok/#ixzz0sbNNf0Ue

Kegunaan Coklat bagi Tekanan Darah

Pada penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa mengkonsumsi coklat dapat menurunkan tekanan darah. Disebutkan pula bahwa lebih dari 19000 orang yang mengkonsumsi setengah batang coklat setiap minggu memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Mereka juga memiliki resiko terkena serangan jantung dan stroke yang lebih rendah sebesar 39%.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat konsumsi laki- dan perempuan usia menengah selama delapan tahun. Penelitian ini membandingkan prang yang memakan coklat paling banyak dan yang paling sedikit. Perbedaan antara kedua kelompok ini hanya 6 gram setiap hari, sama dengan satu potong kecil berbentuk persegi pada satu hari.

Brian Buijsse, dari German Institute of Human Nutrition, Nuthetal menyatakan bahwa “pada mulanya kami memiliki hipotesis bahwa koklat memiliki efek pada ekanan darah, sehingga konsumsi coklat dapat menurunkan resiko stroke dan serangan jantung.”

Pada penelitian didapatkan bahwa orang yang makan coklat lebih banyak resiko serangan jantungnya berkurang setengah dan resiko serangan stroke berkurang hampir setengah, dibandingkan dengan orang yang makan coklat paling sedikit. Akan tetapi Buijsse memperingatkan bahwa dengan mengkonsumsi coklat orang tidak boleh meningkatkan total asupan kalorinya atau mengurangi konsumsi makanan sehat lainnya.

Peneliti tersebut percaya bahwa flavonol dari kokoa adalah alas an mengapa coklat baik untuk tekanan darah dan kesehatan jantung orang. Dan karena coklat hitam memiliki lebih banyak kokoa maka coklat tersebut memiliki pengaruh yang lebih besar. FAN

Read more: http://doktersehat.com/2010/05/02/coklat-dapat-menurunkan-tekanan-darah/#ixzz0sbJy8yFE

Tanda dan Gejala Kehamilan Pasti dan Tidak Pasti

Mungkin sudah banyak dari rekan rekan blogger yang tahu apa itu hamil/mengandung, namun tidak sedikit pula yang tidak tahu atau kurang paham tentang tanda tanda kehamilan. Yang saya maksudkan dengan tanda tanda kehamilan disini yaitu apa apa saja yang dialami seorang wanita saat hamil atau menjelang akan hamil.

Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh wanita yang sedang hamil atau sering disebut dengan gejala kehamilan sedangkan data obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti.

Gejala Kehamilan Tidak Pasti :

* Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.
* Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan.
* Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain.
* Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.
* Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.
* Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.
* Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.

Tanda Kehamilan Tidak Pasti :

* Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
* Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.
* Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan.
* Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
* Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
* Tes kehamilan memberikan hasil positif.

Tanda Pasti Kehamilan :

* Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
* Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung janin.
* Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
* Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

Barangkali rekan rekan masih bingung, mengapa disebut gejala atau tanda kehamilan tidak pasti, hal tersebut karena pada wanita yang mempunyai gejala atau tanda tanda kehamilan tidak pasti diatas masih ada kemungkinan mengalami kelainan lain yang memberikan gejala atau tanda yang sama. Misalnya pada wanita dengan pseudosiesis (wanita yang sangat menginginkan hamil) maka gejala gejala hamil diatas juga akan ia rasakan, walau sebenarnya wanita tersebut tidak hamil.

materi referensi:
blogdokter.net

Jumat, 02 Juli 2010

Sisi Lain dari Aborsi

Sampai detik ini aborsi masih dikatakan sebagai sebuah tindakan ilegal atas nama kehidupan. Aborsi sendiri merupakan suatu proses penghentian kehamilan yang dilakukan dengan berbagai alasan. Entah itu alasan medis maupun non medis tetap saja aborsi menimbulkan bekas atau noda di benak ibu hamil. Perasaan bersalah akan selalu menghantuinya dan sulit sekali untuk melupakannya.

Pilihan untuk melakukan aborsi mungkin menjadi pilihan yang sangat sulit dilakukan selama hidup tetapi yang namanya pilihan tetap saja harus memilih antara melakukan dan tidak. Dengan berbagai upaya yang salah satunya adalah memahami dengan baik prosedur aborsi akan membuat ibu hamil menjadi lebih tenang dan siap menghadapi prosedur tindakan aborsi.

Dokter harus melakukan konseling atau tanya jawab dengan sangat baik terhadap pasien aborsi. Harus dijelaskan pilihan pilihan dan alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dilakukan. Prosedur tindakan juga harus dijelaskan dengan detail termasuk anjuran untuk makan dan minum pada malam hari sebelum tindakan dilakukan. Pasien juga harus dilarang untuk menggunakan obat obat yang biasa dikonsumsi 2 hari sebelum tindakan termasuk konsumsi alkohol.

Selanjutnya dijelaskan pula tahap tahap tindakan yang akan dilakukan mulai dari proses pembiusan, pembersihan daerah operasi sampai dengan proses penyedotan janin di dalam kandungan. Begitu pula dengan hal hal yang harus dilakukan pasca tindakan berikut pantangan pantangannya.

Dengan penjelasan yang mendetail diharapkan pasien yang dalam hal ini ibu hamil dapat memahami tindakan yang dilakukan dan perasaan bersalah dan berdosa dapat di minimalisir.

referensi:
blogdokter.net

Kompleksitas Tugas Mempengaruhi Pencarian dan Penggunaan Informasi (Katriina Byström and Kalervo Järvelin)

Pendahuluan
- Tradisi penelitian (penelitian terdahulu) tentang pencarian informasi hanya melihat pencarian informasi dari sudut pandang sistem dan menganggap bahwa pengguna informasi sebagai penerima pasif, yang tergantung pada situasi dari informasi yang obyektif (Dervin & Nilan, 1986).
- Namun tradisi ini telah bergeser, dan telah diterima fakta bahwa kebutuhan informasi serta proses pencarian informasinya salah satunya tergantung pada tugas pekerja (Belkin, dkk., 1982; Ingwersen, 1992; Mick, dkk., 1980). Contohnya, Belkin, dkk., (1982) menyatakan bahwa pencarian informasi adalah didasarkan pada tugas (permasalahan) pekerja. Ingwersen (1992) memperlihatkan bahwa information retrieval (memperoleh kembali informasi) yang efektif harus didasarkan pada pemahaman terhadap tugas dan permasalahan pekerja. Selain itu banyak studi mempelajari hubungan antara banyak jenis tugas (misalnya, dalam sains, teknologi, studi-studi sosial, administrasi) serta perilaku pencarian informasi (misalnya, berbagai macam jenis saluran dan sumber yang disukai atau dikonsultasikan; Brittain, 1974; Dervin & Nilan, 1986) atau komunikasi (misalnya, Tushman, 1978). Namun demikian, terdapat sedikit analisa empiris tentang hubungan jenis tugas dan jenis informasi yang diperlukan untuk tugas tersebut, dan ini adalah titik fokus dalam studi kali ini.
- Wersig mengatakan bahwa kebutuhan serta proses pencarian informasi adalah tergantung pada tugas pekerja. Berjalannya tugas tergantung persyaratan informasi yang harus dipenuhi bila tugas ingin diselesaikan (Wersig, 1973). Ketika dihadapkan dengan tugas, pekerja dihadapkan pada statu kebutuhan informasi yang mencerminkan interpretasinya terhadap persyaratan informasi, pengetahuan terdahulu dan kemampuannya untuk mengingatnya. Mungkin terdapat gap (kesenjangan) antara pengetahuan pekerja tentang tugas dan persyaratan yang dirasakan terhadap tugas (Belkin, dkk., 1982). Adanya gap ini mendesak munculnya kebutuhan informasi tersebut.
- Tugas yang dilaksanakan oleh seorang pekerja dapat dianalisa dan dikelompokan dengan banyak cara berbeda oleh yang bersangkutan. Tipikal pekerjaan yang teranalisa menghasilkan variasi pekerjaan serta kekompleksannya.
- Kompleksitas tugas adalah salah satu faktor paling penting yang sangat mempengaruhi pelaksanaan tugas. Hal ini pernah teramati dalam percobaan psikologi (misalnya, Locke, dkk., 1981; Wood, dkk., 1987), dalam studi organisasi (March & Simon, 1967; Van de Ven & Ferry, 1980), serta dalam studi pencarian informasi (Culnan, 1983; Hart & Rice, 1991; Tiamiuy, 1992). Namun demikian, kompleksitas tugas adalah bersifat multidimensional (Campbell, 1988) dan dipahami dengan banyak cara berbeda.
- Hubungan antara kompleksitas tugas dan pencarian informasi telah diselidiki dalam beberapa studi empiris (misalnya, O’Reilly, 1982; Tiamiyu, 1992; Tushman, 1989). O’Reilly (1982) melalui kuesioner hubungan kompleksitas tugas yang dirasakan, kualitas informasi dan kemampuan mengakses serta pencarian informasi.
- Informasi bisa diakses melalui banyak saluran (misalnya, rekan, katalog telepon dan sistem retrieval) dari berbagai sumber (misalnya, rekan, buku referensi dan memoranda internal). Dari titik pandang pekerja, tak ada perbedaan mutlak antara saluran dan sumber. Sebuah saluran bisa berubah menjadi sumber dan begitu pula sebaliknya. Dalam makalah ini, kita memperhatikan jenis (misalnya, koleksi pribadi, ahli) dan lokasi (internal, eksternal) saluran dan sumber informasi.
- Permasalahan yang dipelajari dalam kajian ini adalah bagaimanakah kompleksitas tugas mempengaruhi pencarian informasi baik dalam hal jenis pencarian informasi dan saluran serta sumber informasi. Tujuan kajian ini adalah menunjukkan bukti kualitatif mengenai bagaimana dimensi kompleksitas tugas secara sistematis mempengaruhi kebutuhan dan pencarian informasi. Oleh karena kuatnya ketergantungan kebutuhan dan pencarian informasi pada tugas, maka sebuah model umum holistik dari pencarian dan penggunaan informasi harus memperhatikan dimensi kompleksitas tugas ini.

Kompleksitas Tugas
- Pekerjaan seorang pekerja terdiri dari tugas-tugas yang tersusun dari subtugas-subtugas lebih kecil. Tugas diberikan atau diidentifikasi oleh pekerja. Masing-masing tugas memiliki awal dan akhir yang diketahui, yang pertama berisikan stimulus dan garis pedoman yang dikenal yang berkaitan dengan tujuan dan/atau tindakan yang diambil (Hackman, 1969). Dilihat dengan cara ini, baik tugas besar atau subtugasnya (yang jelas lebih sederhana) dapat dianggap sebagai sebuah tugas.
- Dalam konteks pencarian informasi, yang menjadi fokus kajian adalah tugas yang terkait dengan informasi.
- Tugas yang terkait dengan proses pencarian informasi hádala tugas yang dirasakan (atau subyektif) atau tugas obyektif.
- Hubungan tugas obyektif dan yang dirasakan telah diperhatikan dalam psikologi organisasional (Campbell, 1988; Hackman, 1969; Wood, 1986) dimana deskripsi tugas didasarkan pada tugas yang dirasakan secara umum tak sah untuk tujuan apapun (misalnya, Roberts & Glick, 1981). Namun demikian, dalam studi ini tugas yang dirasakan lebih diperhatikan karena setiap pekerja dapat menginterpretasikan tugas obyektif yang sama secara berbeda (misalnya, memperhatikan kompleksitasnya) dan tugas yang dirasakan selalu membentuk dasar untuk kebutuhan informasi yang diinterpretasikan serta pilihan dari tindakan yang menjanjikan untuk memenuhinya.
- Kekompleksan tugas dapat dilihat dari: kemampuan mengulang, kemampuan menganalisa, kemampuan menentukan a priori, jumlah jalur alternatif pelaksanaan tugas, pembaharuan hasil akhir, jumlah tujuan dan ketergantungan konflik diantara mereka, ketidakpastian antara pelaksanaan dan tujuan, jumlah input, kognitif dan persyaratan keahlian, serta kondisi pelaksanaan tugas yang waktunya bervariasi (Campbell, 1988; Daft, dkk., 1988; Fisher, 1979; Fiske & Maddi, 1961; Hart & Rice, 1991; Jarvelin, 1986; March & Simon, 1967; MacMillan & Taylor, 1984; Tiamiyu, 1992; Tushman, 1978; Van de Ven & Ferry, 1980; Wood, 1986; Zeffane & Gul, 1993).

Kategorisasi Tugas
Dalam kajian ini, tugas dikelompokan kedalam lima kategori sebagai berikut:
• Automatic information processing tasks adalah apriori yang sempurna dapat ditentukan sehingga, pada prinsipnya, tugas ini dapat menjadi otomatis – meskipun bisa jadi tidak otomatis. Contohnya: perhitungan gaji bersih orang yang menghasilkan nominal nyata dalam skala tertentu dan ini memerlukan gaji kotor dan potongan pajak dirinya, serta tabel pajaknya.

Gambar 2.1. Kategori Tugas


• Normal information processing tasks adalah apriori yang nyaris sempurna dapat ditentukan namun memerlukan pertimbangan arbitrasi berbasis-kasus, misalnya cukupnya informasi yang dikumpulkan secara normal. Oleh karena itu, bagian dari proses dan informasi yang diperlukan adalah apriori yang dapat ditentukan. Contohnya: pemberian kode pajak yang didasarkan pada-aturan namun pada beberapa kasus hal itu membutuhkan kejelasan tambahan, yakni pengumpulan informasi yang tergantung pada kasusnya.
• Normal decision tasks masih cukup terstruktur tapi pada arbitrasi berbasis kasus, ini memiliki peranan besar. Contohnya: merekrut pekerja atau mengevaluasi ujian mahasiswa.
• Dalam known, genuine decision tasks tipe dan struktur hasil adalah apriori diketahui tapi prosedur permanen untuk melakukan tugas belum muncul. Sehingga prosesnya tak dapat ditentukan begitu pula dengan persyaratan informasinya. Contohnya: memutuskan tentang lokasi sebuah pabrik baru atau perencanaan jangka menengah organisasi.
• Genuine decision tasks adalah tak diharapkan, baru serta tak terstruktur. Sehingga tak satupun baik apakah itu hasil, proses atau pun persyaratan informasi yang dapat dikelompokan secara langsung. Pertimbangan pertamanya adalah penyusunan tugas. Contohnya: runtuhnya Uni Soviet dari sudut pandang pemerintahan negara lain.

Jenis-Jenis Informasi yang dibutuhkan dalam Tugas
Kategori informasi ini dapat dikelompokan sebagai berikut:
• Informasi yang berorientasi pada masalah menerangkan struktur, properti dan persyaratan dari permasalahan langsung. Misalnya, dalam pembangunan jembatan, informasi mengenai jenis dan tujuan jembatan serta pada lokasi dimana jembatan harus dibangun membentuk informasi yang berorientasi pada masalah. Secara tipikal, ini tersedia dalam permasalahan lingkungan – tapi dalam kasus permasalahan yang lama, hal itu juga tersedia dalam dokumen.
• Domain informasi terdiri dari fakta, konsep, hukum dan teori yang diketahui dalam domain permasalahan. Contohnya, dalam pembangunan jembatan, informasi tentang kekuatan dan menyebarnya panas dari konstruksi baja adalah masuk kedalam domain informasi. Secara tipikal ini menguji informasi ilmiah dan teknologi yang diterbitkan dalam artikel-artikel jurna dan buku teks.
• Penyelesaian masalah informasi meliputi metode mengatasi permasalahan. Penyelesaian masalah informasi ini menerangkan bagaimana permasalahan harus dilihat dan dirumuskan, permasalahan dan domain informasi apakah yang perlu digunakan (dan bagaimana) dalam usaha menyelesaikan permasalahan. Contohnya, dalam pembangunan jembatan, heuristik disain seorang insinyur mengenai pro dan kontra atas banyaknya disain jembatan menghasilkan penyelesaian permasalahan informasi. Ini adalah instrumental informasi dan secara tipikal hanya tersedia dari orang yang memiliki pengetahuan atau ahli dalam permasalahan tersebut.

Model Pencarian Informasi
- Ketika dihadapkan dengan banyaknya tugas sesuai konteksnya, pekerja yang melaksanakan tugasnya mengalami gap pada pengetahuannya sehingga informasi yang diperlukan harus mencerminkan interpretasi dirinya terhadap persyaratan informasi, pengalaman dan pengetahuannya yang terdahulu, serta kemampuannya dalam mengingat pengalaman dan pengetahuan tersebut.
- Faktor-faktor pribadi (misalnya, sikap, motivasi, mood) juga ikut berperan pula (Kuhlthau, 1991). Setelah banyak atau sedikit menganalisa kebutuhan serta mengenali tindakan-tindakan yang memungkinkan, ia kemudian memilih beberapa tindakan untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Tindakan yang memungkinkan tersebut terdiri dari pemberian peringkat saluran dan sumber informasi yang akan dimanfaatkan.
- Setelah memilih sebuah tindakan, pekerja melaksanakannya serta mengevaluasi hasilnya. Model pencarian informasi seperti ini, yang didasarkan pada model oleh Feinman, dkk., (1976) dan Mick, dkk., (1980), dimuat dalam Gambar 2.2. Interpretasi tentang kebutuhan informasi dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional (misalnya, waktu yang tersedia) dan organisasional.
- Pemilihan tindakan tergantung pada kebutuhan, kemampuan akses yang dirasakan (baik kognitif, ekonomik atau fisikal) terhadap saluran dan sumber informasi serta gaya pencarian informasi pribadi yang dibuat berdasarkan keberhasilan tindakan yang dilakukan. Kita sendiri fokus pada faktor dan fase yang ditunjukan dengan bentuk elips dan kotak tebal. Model ini menggambarkan lapisan pencarian informasi saat melaksanakan tugas – lapisan tugas lainnya dilakukan secara serempak.
- Tugas yang kompleks memerlukan beberapa pemrosesan melalui bagan alir pencarian informasi. Apabila kebutuhan telah dipenuhi, tugas (atau satu langkah yang melaluinya) dapat diselesaikan. Namun apabila kebutuhan tidak bisa dipenuhi, tugas tidak dapat diselesaikan sama sekali atau harus dirumuskan kembali. Jika informasi selanjutnya masih diperlukan, tindakan pencarian baru dimulai. Proses bisa saja terganggu kapan saja bila pekerja melihat tidak cara lain yang bisa dilanjutkan.
Gambar 2.2. Model Pencarian Informasi

- Teknik pengumpulan data dalam studi ini, adalah menggabungkan kuesioner dan diari. Diari cocok untuk pengumpulan data tentang pelaksanaan tugas dari sudut pandang individu sementara kuesioner adalah alat berguna untuk data tentang para pekerja yang dipelajari beserta organisasinya. Diari adalah semi terstruktur sehingga subyek relatif dapat bebas menerangkan aspek relevan dari tugasnya tapi dipaksa untuk memilih alternatif yang ada bila memang diperlukan. Sebagai tambahan, subyek memiliki peluang untuk memberikan pendapat tentang pemikiran-pemikiran mereka yang muncul selama pelaksanaan tugas.
- Kuesioner menggambarkan informasi tentang peserta (misalnya, pendidikan, pengalaman), pekerjaan mereka, sikap mereka terhadap pekerjaannya, faktor-faktor situasional yang mempengaruhi pekerjaannya, pandangan mereka tentang jenis informasi yang dibutuhkan dalam pekerjaannya, serta saluran dan sumber yang menyediakan informasi tersebut. Diari memuat tentang tugas pekerja, kebutuhan informasi yang dirasakan, saluran dan sumber, serta saluran dan sumber aktual yang dimanfaatkan sekaligus evaluasi terhadap informasi yang diperoleh. Kuesioner membentuk fase pertama dan diari fase kedua dalam pengumpulan data.
Gambar 3.1. Struktur Diari
Diari Tanggal Waktu Mulai
1. Jelaskan tugas anda dengan lengkap:
2. Jelaskan faktor-faktor situasional yang mempengaruhi tugas:
3. Ambisi apa yang menjadi tujuan anda dalam tugas: baik, hampir baik atau memuaskan?
4. Terangkan secara lengkap apa saja jenis informasi yang anda pikir anda butuh dalam melaksanakan tugas:
(a) pemikiran saat awal tugas:
(b) pemikiran yang muncul kemudian selama tugas:
5. Saluran dan sumber manakah yang perlu anda perhatikan (sebutkan pula mana yang tidak ingin anda gunakan)
(a) pemikiran saat awal tugas:
(b) pemikiran yang muncul kemudian selama tugas:
6. Berapa banyak waktu yang anda gunakan saat merencanakan pencarian informasi?
7. Saluran dan sumber manakah yang anda gunakan? (termasuk diri anda; sebutkan nama rekan untuk konsultasi; sebutkan saluran yang digunakan baik apakah anda mendapatkan sumbernya atau tidak):
Sumber Mengapa dipilih Saluran Mengapa dipilih Keberhasilan Kemampuan Penerapan



Keberhasilan: anda memperoleh informasi (a) keseluruhan, (b) sebagian, (c) tidak ada sama sekali
Kemampuan penerapan: informasi (a) dapat diterapkan dengan baik, (b) dapat diterapkan sebagian, (c) tidak dapat diterapkan sama sekali.
8. Apakah seluruh informasi yang diperoleh (a) cukup untuk tugas atau (b) tidak cukup untuk tugas?
9. Buatlah estimasi waktu yang dihabiskan untuk (a) pencarian informasi (b) atas keseluruhan tugas.

5. Kesimpulan berdasarkan temuan dan analisis data
- Berdasarkan pengembangan sebuah metode kualitatif untuk analisa tingkat-tugas terhadap dampak dari kompleksitas tugas pada pencarian informasi, yaitu ketika kompleksitas tugas meningkat, maka
• Kompleksitas informasi yang dibutuhkan meningkat,
• Kebutuhan akan domain informasi dan penyelesaian masalah informasi meningkat,
• Pangsa sumber bertujuan-umum meningkat sehingga permasalahan dan sumber yang berorientasi pada fakta menurun,
• Keberhasilan pencarian informasi menurun,
• Internalitas saluran menurun, dan
• Jumlah sumber meningkat
- Selanjutnya, metode dan penemuan ini sangat berharga didalam membuat bagan tindakan pencarian informasi di organisasi dalam usaha menyediakan dasar landasan yang baik untuk pengelolaan informasi.

Penulisan Ilmiah

Penulisan Karya Ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan Perguruan Tinggi.
Melalui penulisan karya ilmiah, anggota masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan hasil penelitian
Pembaca Sasaran (Target Audience)
1. Masyarakat Akademik : Bagi Mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk penyelesaian Studi Magister (S2) atau Doktor (S3), maka mereka dipersiapkan untuk menulis tesis atau disertasi berdasarkan kajian penelitian, dan anggota komisi pembimbing tesis atau promotor disertasi Doktor menjadi target audience.
2. Sponsor Penelitian : Bagi anggota-anggota penelitian lembaga atau lembaga penelitian di universitas atau perguruan tinggi lainnya, maka sponsor yang mendanai penelitian menjadi target audience.

3. Masyarakat Umum : Para peneliti dan/atau sponsor penelitian dapat pula tertarik untuk mempersiapkan tulisan karya ilmiah dalam bentuk artikel, makalah, dan laporan penelitian.
Jenis-jenis Laporan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan Tinggi
1. Disertasi : Karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa Program Doktor (S3)
2. Tesis : Karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa Program Magister (S2)
3. Skripsi : Karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa Program Sarjana (S1)
4. Artikel Ilmiah : Suatu tulisan yang dibuat oleh mahasiswa pada akhir program studinya yang didasarkan pada skripsi, tesis, disertasi yang telah ditulisnya.
5. Makalah : Karya ilmiah yang merupakan hasil pelaksanaan tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen
6. Laporan Penelitian : Karya ilmiah yang berisi paparan tentang proses dan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian

Elemen-elemen Pokok Proses Penelitian Ilmiah
1. Observasi
2. Pengumpulan data pre-eliminer
3. Definisi masalah
4. Kerangka dasar teori
5. Menggali hipotesis
6. Desain penelitian
7. Pengumpulan, analisis dan interpretasi
8. Deduksi hasil penelitian
9. Penulisan laporan
10.Presentasi laporan
11.Implikasi hasil penelitian

Isi dan Bentuk Laporan
Bentuk isi dan gaya penulisan laporan penelitian sebaiknya dipilih sedemikian rupa sehingga cocok dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, dan minat dari pembaca sasaran.

Bentuk, isi dan gaya penulisan laporan sebaiknya dipilih sedemikian rupa untuk mengantisipasi kemungkinan pemanfaatan temuan-temuan penelitian oleh pihak pembaca sasaran

1. PEGANGAN POKOK MENJELANG PERSIAPAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN KOMPREHENSIF
2. Laporan harus menjelaskan keseluruhan proses dan pengalaman penelitian
3. Sedapat mungkin, laporan memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan pembaca sasaran
4. Yakinkan bahwa laporan mengkomunisasikan apa saja yang terjadi selama proses penelitian
5. Pengalaman dan temuan penelitian sebaiknya terpelihara utuh dan terjaga meskipun awalnya menunjukkan hasil kurang relevan
6. Laporan sebaiknya menjelaskan baik keberhasilan, keterbatasan, maupun kegagalan
7. Merupakan tindakan efisien jika sebelumnya dibuat garis besar naskah laporan dan dilanjutkan dengan naskah laporan lebih rinci
8. Laporan sebaiknya disusun dalam bab, bagian, dan sub bagian dengan judul – judul yang sesuai dan relevan




Sistematika Usul Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita
Halaman Pengesahan
Laporan Hasil Penelitian
Ringkasan dan Summary
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran


Sistematika Usul Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab III Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bab IV Metode Penelitian
BAb V Hasil dan Pembahasan
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
(Termasuk instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya, dll)
Draft Artikel Ilmiah
Sinopsis Penelitian Lanjutan



Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang Masalah

Bab 2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah singkat, padat, jelas dan dituangkan tidak harus dalam bentuk kalimat tanya
Rumusan masalah harus mampu menunjukkan variabel – variabel yang diteliti jenis atau sifat hubungan antar variabel dan subject penelitian
Dapat diuji secara empiris.
Bab 3 Tinjauan Pustaka
Kajian terhadap teori – teori dan hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti
Deskripsi teoritis tentang objek yang diteliti
Pengintegrasian teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan
Bahan kajian pustaka diangkat dari berbagai sumber termasuk jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, diskusi ilmiah, terbitan – terbitan resmi pemerintah dan lembaga- lembaga lain
Kriteria pemilihan bahan pustaka didasarkan pada :
1. Prinsip kemutahiran
2. Prinsip relevansi
KERANGKA PIKIR
Menjelaskan tentang integrasi atau sintesa berbagai teori yang menjadi dasar penjelasan struktur hubungan antar variabel penelitian
Penentuan struktur hubungan antara variabel independent, variabel dependent, variabel intervening, dan variabel mediating.
Memuat kerangka pikir penelitian (uraian verbal, bagan, diagram, atau formula matematika).
Bab 4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bab 5 Metode Penelitian
Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian terkait dengan sifat dan pendekatan penelitian (survei, eksperimentasi, studi kasus)
Rancangan penelitian merupakan strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian
Alternatif desain penelitian (eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai, eksperimen, korelasional, historis komparatif)
Dijelaskan pula tentang variabel – variabel yang dilibatkan dalam penelitian dan sifat hubungan antar variabel tersebut
B. Populasi dan Sampel
Identifikasi dan batasan – batasan tentang populasi atau subjek penelitian
Prosedur dan teknik pengambilan sampel
Besarnya sampel


Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti ( likert scale, semantic differential scale, interval scale )
Cara pemberian skor atau kode terhadap masing – masing butir pertanyaan



Langkah – langkah yang ditempuh dan teknik yang dipakai untuk pengumpulan data
Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data
Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data
E. Variabel dan Definisi Operasional variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
Definisi operasional variabel – variabel yaitu penjelasan secara ilmiah bagaimana konsep – konsep tersebut akan diukur di lapangan.


Penjelasan jenis analisis statistik yang digunakan ( statistik deskriptif, statistik inferensial )
Teknik analisis statistik parametrik
Teknik analisis non parametrik
Bab 6 Jadwal Pelaksanaan
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk bar-chart. Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian
Bab 7 Personalia Penelitian
Personalia yang terlibat dalam penelitian adalah mereka yang sesuai dengan bidangnya dan benar-benar dapat menyediakan waktu (diperhitungkan dengan beban tugas lain) untuk kegiatan penelitian ini, yang pada umumnya terdiri dari

Ketua Peneliti
Nama Lengkap :
Jenis Kelamin : L/P
NIP :
Disiplin ilmu :
Pangkat/Golongan :
Jabatan fungsional/struktural:
Fakultas/Jurusan :
Waktu penelitian : ....... jam/minggu
Bab 7 Personalia Penelitian

Anggota Peneliti :
(rincian seperti butir 1, maks. 2 orang)

3. Tenaga Laboran/Teknisi :
(nama dan keahlian, maks. 2 orang)

4. Pekerja Lapangan/Pencacah :

5. Tenaga Administrasi (1 orang) :
Bab 8 Perkiraan Biaya Penelitian

Berikan rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian seperti diuraikan dalam Metode Penelitian, dengan rekapitulasi biaya penelitian:
Honorarium ditiadakan (0%)
Bahan dan Peralatan Penelitian
Perjalanan
Biaya Lain-lain, yang mencakup biaya untuk seminar, laporan,
penelusuran pustaka, dokumentasi, dan lainnya (sebutkan)

Lampiran-lampiran
Daftar Pustaka, gunakan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan/buku, dan nama jurnal atau kota & penerbit.
Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Peneliti (cantumkan pengalaman penelitian dan publikasi yang relevan), bubuhkan tanggal dan tanda tangan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang menguji hipotesis dapat dibagi menjadi dua bagian yakni uraian tentang karakteristik masing – masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis
Deskripsi data (distribusi frekuensi, grafik, histogram, nilai merata, simpang baku)
Pengujian hipotesis
Penyajian hasil penelitian memuat uraian tentang data dan temuan penelitian yang diperoleh
Pembahasan berupa penjelasan teoritik, baik secara kuantitatif, kualitatif atau secara statistik
Memuat juga berbagai gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori, dan dimensi-dimensi
Posisi temuan dan perbandingannya dengan teori dan temuan- temuan sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian terikat secara subtantif terhadap temuan-temuan penelitian
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya

B.Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman serta pertimbangan peneliti yang ditujukan kepada para peneliti yang akan melanjutkan atau memperkembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
C. BAGIAN AKHIR
A. Rujukan dari buku
Chenery , H, and Srinivisan, T. N ( ES ).1989. Handbook of Development
Economic. Jilid II. North Holland : Amsterdam
B. Rujukan dari jurnal dan majalah
Hasan, A. K, Drew, J. V. Knudson, D. and Olsen, R, A. 1970. Influence of Soil
Solinity on Production of Day Matter and Uptake and Distribution of
Nutrients in Barley and Corn, I, Agron. J. 62
C. Rujukan dari artikel dalam majalah dan koran
Gardner, H. 1981. Do Babies Singa Universal Song. Psychology Today,
70-76.
D. Rujukan dari koran tanpa penulis
Jawa Pos. 22 April. 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, 3

E. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga
Undang – Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta : PT Armas Duta Jaya

F. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian. Jakarta : DEPDIKNAS

G. Rujukan berupa karya terjemahan
Ary. D., Jacobs, L. C. & Razanieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan, Terjemahan oleh Arief Furchon, 1982. Surabaya : Usaha Nasional

H. Rujukan berupa skripsi, tesis, disertasi
Paembonan, A. R. 1994. Analisis Tentang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Studi Kasus : Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja. Disertasi tidak
diterbitkan. Makassar : Program Pascasarjana KPK IPB – UNHAS.

I. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian Untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV. Pusat Penelitian IKIP Malang, 12 Juli

J. Rujukan dari internet berupa karya individual
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990 – 95 : The Calm before the Storm. ( online ), ( http : / Journal. Ecs. Soton ac. Ule / survey html, diakses 12 Juni 1996 )

K. Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal
Griffin, A. I. 1995. Coordinating Family and School : Mothering for
schooling Education Policy Analysis Archives, ( online ), vol. 3, No. 1.
( http : / olam ed. Asu. Edu / epaa, diakses 12 February 1997 )

L. Rujukan dari internet berupa bahan diskusi
Wilson, D. 20 November. 1995. Summary of Citing
Internet Sites. NETTRAIN Discussin List.(online),
(NETTRAIN @ ubum. C. buffalo edu, diakses 22
November 1995 )

M. Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi
Davis, A. ( a. Davis @ uwes. Edu. Au ). 10 Juni
1996. Learning to use Web Authority Tools. E- mail
kepada Alison Hunter ( huntera @ usg. Edu. Au ).
CARA MERUJUK
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun
Jika terdapat dua pengarang, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut
Jika ada tiga pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. Atau et al.

b. Merujuk Kutipan Langsung Kurang dari 40 kata
Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :
Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “ ( Soebronto, 1990 : 13 ).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip tunggal.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )
B. Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal :
Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The “ placebo effect “, with had been verified in previous
studies, disappeared when behavior were studied in the
manner. Furthermore, the behavior ere never exhibited
again, even when real drug well administered. Earlier
studies were clearly premature in attributing the results to a
placebo effect.


Kutipan yang sebagian dihilangkan :
“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah …. Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 )

Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik :
“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “ ( Asin, 1995 : 315 )

Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :
Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat ( Salimi, 1990 : 13 )
CARA PENGETIKAN PENOMORAN SUB – SUB BAB
Sistem ofisial selang huruf – angka, contoh :
1. Sub bab tingkat pertama
a. sub bab tingkat kedua
1) Sub bab tingkat ke tiga
a) Sub bab tingkat keempat
(1) sub bab tingkat keempat
(a) sub bab tingkat keenam
Sistem indented taksonomis :
1. sub bab tingkat pertama
1.1.sub bab tingkat kedua
1.1.1 sub bab tingkat ketiga
1.1.1.1.sub bab tingkat keempat
… dan seterusnya
FORMAT ABSTRAK BAHASA INDONESIA ABSTRAK
MUHAMMAD ALI AKBAR. Efektifitas LSM Dalam Pengembangan Swadaya Masyarakat Desa di Sumatra ( dibimbing oleh Basri Hasanuddin dan Rahardjo Adisasmita ).
Studi ini bertujuan untuk mengetahui profil dan proses pengembangan masyarakat desa serta keefektifan LSM dalam proses pengembangan swadaya anggota masyarakat itu setelah mengikuti program latihan. Hasilnya menunjukkan bahwa tiap LSM memiliki kegiatan yang hampir serupa, yaitu membantu masyarakat mengembangkan potensi yang dimiliki. Mula – mula yang dilakukan dalam proses pengembangan masyarakat ialah mengadakan pendekatan kepada tokoh – tokoh masyarakat, kemudian menyampaikan gagasan – gagasan untuk melaksanakan program latihan. Metode latihan yang dikembangkan LSM mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok sasaran, terutama dalam bidang manajemen usaha, pemasaran, modal investasi, kualitas bahan baku dan pengembangan desain. Visi kelompok sasaran mengenai latihan, partisipasi dan pengembangan kreativitas selama latihan, keterlibatan dalam menyusun rencana tindak lanjut, persepsi mengenai manfaat latihan berpengaruh nyata kepada kemandirian kelompok sasaran dalam menerapkan hasil latihan. Faktor – faktor pendidikan, pekerjaan pokok, motivasi mengikuti latihan dan persepsi mengenai konflik yang terjadi selama latihan tidak berpengaruh.
FORMAT ABSTRAK BAHASA INGGRIS ABSTRACT
MUHAMMAD ALI AKBAR. The Study of NGOs Effectiveness to Develop the Rural Self – Help in Sumatra ( under the supervision of Basri Hasanuddin and Rahardjo Adisasmito).
This study is aimed at the identification of the profile of the rural community development processes and the effectiveness of NGOs in developing self – help of the rural society through training programs. Each NGO performance nearly the same activity, that is, helping the rural community in developing its own potentials. The first step was to approach the prominent individuals of the society before conducting community development, then to present ideas as how to execute action plans after training. This training was especially developed by NGOs to improve the know how of the members of the target group in business management, marketing, investment, quality control of raw materials and design refinement, statistical analysis showed that the vision of the target group on training, participation,and creativity development during training , involvement in drawing action – plans and perception on the benefit for the target groups have direct influence on the independence of the target groups in applying the outcome of the training. Factors, such as, level of education, main occupation, motivation for participating in the training and the conflicts occurred during training have no significant effect.

Tanda dan Gejala Kehamilan Pasti dan Tidak Pasti

Mungkin sudah banyak dari rekan rekan blogger yang tahu apa itu hamil/mengandung, namun tidak sedikit pula yang tidak tahu atau kurang paham tentang tanda tanda kehamilan. Yang saya maksudkan dengan tanda tanda kehamilan disini yaitu apa apa saja yang dialami seorang wanita saat hamil atau menjelang akan hamil.

Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh wanita yang sedang hamil atau sering disebut dengan gejala kehamilan sedangkan data obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti.

Gejala Kehamilan Tidak Pasti :

* Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.
* Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan.
* Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain.
* Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.
* Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.
* Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.
* Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.

Tanda Kehamilan Tidak Pasti :

* Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
* Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.
* Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan.
* Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
* Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
* Tes kehamilan memberikan hasil positif.

Tanda Pasti Kehamilan :

* Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
* Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung janin.
* Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
* Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

Barangkali rekan rekan masih bingung, mengapa disebut gejala atau tanda kehamilan tidak pasti, hal tersebut karena pada wanita yang mempunyai gejala atau tanda tanda kehamilan tidak pasti diatas masih ada kemungkinan mengalami kelainan lain yang memberikan gejala atau tanda yang sama. Misalnya pada wanita dengan pseudosiesis (wanita yang sangat menginginkan hamil) maka gejala gejala hamil diatas juga akan ia rasakan, walau sebenarnya wanita tersebut tidak hamil.

materi referensi:
blogdokter.net

Tanda dan Gejala Kehamilan

Kehamilan tidak melulu ditandai oleh terlambatnya haid atau makin “gendutnya” perut. Masih ada tanda-tanda lainnya, lho .

Memang tidak mudah mengetahui apakah Anda benar-benar hamil atau tidak. Selain dengan berbagai tes kehamilan, bisa dilengkapi kepastiannya dengan berbagai perubahan fisik berikut.

Bercak merah jambu
- Umumnya terjadi sekitar 8-10 hari setelah ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Terjadi karena benih tertanam (implantasi) di lapisan uterus (rahim).
- Tidak seperti haid, bercak ini biasanya sedikit. Datangnya pun lebih awal ketimbang jadwal haid Anda.

Payudara berubah
- Payudara dan puting jadi lebih lembut sekitar tiga minggu setelah pembuahan terjadi (ketika haid terlambat sekitar seminggu).
- Kadang-kadang payudara terasa membengkak, mirip yang Anda rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara ini karena kelenjar-kelenjar air susu membesar dan “menabung” lemak sebagai persiapan menyusui.
- Puting payudara dan daerah sekitarnya berwarna lebih gelap.

Kram perut
- Sering juga terasa pada awal kehamilan, serta akan terus berlangsung sampai letak uterus mapan di tengah dan disangga dengan baik oleh tulang panggul (pada trimester ke-2).
- Kontraksi rahim sering terjadi secara teratur, seiring dengan meningkatnya olahraga yang Anda lakukan selama hamil, orgasme yang terjadi ketika berhubungan intim, atau karena perubahan posisi dari tidur ke berdiri.

Sering buang air kecil
- Begitu haid terlambat 1-2 minggu, biasanya ada dorongan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena meningkatnya sirkulasi darah ketika hamil dan tekanan pada saluran kemih akibat membesarnya uterus.
- Jangan batasi asupan cairan. Biarpun sering ke belakang, Anda harus tetap banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

Sembelit
- Ekstra hormon yang terbentuk selama kehamilan akan menyebabkan usus lebih relaks bekerja, namun kurang efisien, sehingga dorongan untuk mengeluarkan sisa kotoran pun agak terhambat.

“Ngidam” atau “ngemil”
- Sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan makanan tertentu (ngidam) sering muncul pada orang tertentu.
- Kebutuhan untuk ngemil mungkin saja muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit namun sering.

Mual dan muntah
- Tanda-tanda ini lazim disebut morning sickness. Padahal, kondisi yang dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil ini, bisa muncul kapan saja, bukan cuma di pagi hari.
- Bisa terpicu hanya karena mencium bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh.
- Biasanya, hanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4.

Meningkatnya suhu tubuh
- Terjadi seminggu setelah pembuahan, ketika hasil pembuahan “bersemayam” di rahim.
materi referensi:
dari ayah bunda online